TUGAS RESUME KEL.4
Tugas Resume Manajemen Sistem Eksekutif
Dosen : Adi Wibowo Noor Fikri, S.kom, MM
Mata
kuliah : Sistem
Informasi Manajemen
Nama Anggota Kelompok :
1.
Ade Riandhani (201510325-215)
2.
Anjar
Dwi Yuliani (201510325-201)
3.
Agung
Nahrawi Putra (201510325-195) 4. Julianda Safitri (201510325-204)
5.
Khotrotunnada
(201510325-200)
6.
Siti
Hawa (201510325-211)
7.
Titi
Anggreani (201510325-194)
Kelas : Manajemen 4-A3
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN AJARAN 2017
Tugas Resume
SISTEM INFORMASI
EKSEKUTIF (EIS)
Sistem
informasi manajemen muncul dengan publikasi yang luas pada tahun 1960an. SIM
ada yang memandang sebagai sentral, namun pada prakteknya SIM merupakan
perkembangan atau perluasan dari sistem pelaporan untuk manajer tingkat bawah.
Dalam tahun 1970an Sistem penunjang keputusan (DSS) telah memberikan bantuan
untuk tugas pembuatan keputusan spesifik. DSS bisa digunakan oleh personel di
organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh personel di
organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh staff dan
manajer menengah dan bawah.
Karena
beberapa alasan dukungan yang diberikan DSS kepada eksekutif hanyalah sedikit,
maka dalam pengembangannya muncullah Sistem Informasi Eksekutif (EIS) atau
Sistem Penunjang Eksekutif (ESS).
Pengertian Sistem Informasi
Eksekutif (EIS) Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengnai
kinerja keseluruhan perusahaan.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu :
a. Faktor
penentu keberhasilan (critcal success factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
b.
Management By Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.
c. Model
Mental
Peran utama EIS adalah membuat sari dari data dan informasi yang volumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut penempatan informasi (information compression). Dimana menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Model tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraaan untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengembalikan pelaksanaannya.
Peran utama EIS adalah membuat sari dari data dan informasi yang volumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut penempatan informasi (information compression). Dimana menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Model tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraaan untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengembalikan pelaksanaannya.
EIS didefinisikan sebagai:
Sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
Sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
Kebanyakan
EIS menunjukkan:
1. Sesuaikan
dengan pemakai eksekutif perorangan
2.
Mengekstraksi, menyaring, meringkas dan menangkap data yang penting
3.
Memberikan akses status online, analisa trend, pelaporan kekecualian dan drill
down (yaitu memungkinkan pemakai untuk mengakses kerincian atau data yang
mendukung yang berada di bawah data yang teringkas)
4. Mengakses
dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas
5. Bersifat
user-friendly dang menggunakannya hanya dibutuhkan ketrampilan yang sedikit
tanpa pelatihan
6. Digunakan
secara langsung oleh eksekutif tanpa intermediary (perantara)
7.
Menampilkan informasi grafik, tabuler dan/atau tekstual
Sedangkan
Sistem Penunjang Eksekutif (ESS) biasanya mengacu pada sistem yang memiliki set
kemampuan yang lebih dari EIS. EIS mempunyai konotasi yang memberikan
informasi, sedangkan istilah ESS berkonotasi memberikan kemampuan dukungan yang
lain selain memberikn informasi.
Selain kemampuan yang ada
pada EIS, dalam ESS mempunyai kemampuan tambahan diantaranya:
1. Memberikan dukungan kepada
komunikasi elektronik (mis:Email, computer conferencing, dan word proccesing)
2. Mempunyai kemampuan
analisa data
3. Mempunyai alat
pengorganisasian
Kemampuan tambahan tersebut
biasanya berada sebagai pilihan atau option pada menu utama.
EIS timbul akibat adanya kegagalan dalam memberikan dukungan komputer terhadap eksekutif. Hal tsb disebabkan antara lain:
EIS timbul akibat adanya kegagalan dalam memberikan dukungan komputer terhadap eksekutif. Hal tsb disebabkan antara lain:
1. Para eksekutif yang tidak
mengikuti perkembangan komputer, sehingga kesulitan dalam menggunakan komputer.
2. Senior eksekutif yang
mempunyai waktu yang padat, sehigga tidak mau menggunakan sistem yang
memerlukan pelatihan terlebih dahulu.
3. Kesulitan dalam memahami
sifat yang menginginkan sistem yang digunakan harus lebih responsif dari pada
manusia atau personel staffnya.
Dari
beberapa hal tersebut di atas, maka EIS sebaiknya:
1. Dapat
memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior
2. Harus
dibuat/dikembangkan oleh personil yang mempunyai ketrampilan bisnis maupun
teknis
3. Harus
mudah digunakan, sehingga bisa dianggap bersifat intuitif (mudah dimengerti)
Pengembangan
EIS dapat terjadi akibat:
1. Tekanan
eksternal, yang berasal dari lingkungan diluar perusahaan dan bisa meliputi
gejolak lingkungan (bahan mentah, dll), persaingan yang meningkat serta semakin
ketatnya peraturan pemerintah.
2. Tekanan
internal meliputi adanya kebutuhan akan informasi baru, lebih baik dan lebih
tepat waktu, adanya keharusan untuk mengelola organisasi yang semakin kompleks
dan sulit untuk dijalankan serta adanya kebutuhan akan sistem pelaporan yang
lebih efisien.
Faktor-faktor
penentu keberhasilan penerapan EIS:
a. sponsor
eksekutif yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus
berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong penerapan EIS
diperusahaan
b. Sponsor
Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan
c. staf jasa
informasi yang sesuai
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.
d. Teknoligi
Informasi yang sesuai
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
e. Manajemen
data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f. Kaitan
yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis
g. Manajemen
atas penolakan organisasi
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
h. Manajemen
atas penyebaran dan evolusi system jika manajer tingakat atas mulai menerima
informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang
sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum
manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali .
Komentar
Posting Komentar