( KEL 5 ) RESUME SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ SISTEM INFORMASI
EKSEKUTIF”
Untuk memenuhi tugas
disalah satu mata kuliah sistem informasi manajemen
NAMA KELOMPOK :
1.
ASHIFA NUR HABIBAH (201510325-224)
2.
FEBRI TRI WARDANA (201510325-245)
3.
GUTARA CAHYA ARDIAKSA (201510325-216)
4.
SEMA FEBRY AYULIA (201510325-234)
5.
SITI SAODAH (201510325-227)
6.
SUSI SUSILOWATI (201510325-252)
7.
YULIANTIKA (201510325-203)
KELAS :4.A3
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Universitas
Bhayangkara Jakarta raya
2017
Pengertian Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen
informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan
keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses
terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol
strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk
dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
Penekanan dari EIS berada di atas peraga grafis dan mudah untuk pergunakan
interface pemakaian. Mereka menawarkan laporan kuat dan dril bawah kemampuan.
Pada umumnya, EIS adalah perusahaan lebar DSS untuk menolong eksekutif
tertinggi teliti, bandingkan, dan soroti kecenderungan pada penting variable
sehingga bahwa mereka dapat memonitor kinerja dan mengidentifikasi kesempatan
dan masalah. EIS dan penggudangan data teknologi sedang memusat pada pasar.
Pada tahun terbaru, masa EIS yang telah kehilangan ketenaran di sokong dari
intelegen bisnis (dengan area sub dari laporan, analitik, dan papan peralatan
digital).
Karakteristik Sistem Informasi
a.
Drill Down : kemampuan
untuk menyediakan informasi yang lebih terperinci dari yang ditayangkan pada
layar monitor.
b.
Critical Success
Factor : factor yang mempengaruhi pencapaian organisasi. Antara lain
narasi persoalan – persoalan narasi, bagan Utama, Laporan Keuangan, Faktor –
factor kunci dan Laporan Pertanggung jawaban rinci.
c.
Status Access :
Laporan terakhir atas status variabel kunci dapat diakses setiap waktu.
d.
Personalized Analysis
: kemampuan untuk digunakan sebagai alat analisis pribadi oleh eksekutif.
e.
Exception Reporting :
laporan yang dibuat diluar batas kendali yang ditetapkan, dengan tujuan
menghemat waktu para eksekutif untuk membaca laporan.
Keuntungan Sistem Informasi Eksekutif
1.
Kualitas Informasi
a. Fleksibel
b. Menghasilkan
informasi yang akurat
c. Menghasilkan
informasi yang uptodate
d. Menghasilkan
informasi yang relevan
e. Menghasilkan
informasi yang lengkap
f.
Menghasilkan informasi
yang valid
2.
User Interface:
a. User
Interface yang user friendly
b. Menyediakan
sekuriti dan abtasan akses pada informasi
c. Membutuhkan
waktu yang cepat dalam mengakses informasi
d. Dapat
diakses dari berbagai tempat
e. Meminimalkan
penggunaan keyboard,mengoptimalkan penggunaan mouse
f.
Terdapat menu help
Tugas dan Proses Pemikiran Eksekutif
Manajer perencanaan strategis mempunyai tanggung jawab untuk menetapkan tujuan
atau arah perusahaan untuk jangka panjang, memperhatikan apa yang sedang
terjadi dalam perusahaan dan ingin memastikan apakah terjadi kemajuan mengenai
apa yang ia lakukan. Juga bertanggung jawab terhadap kesejahteraan perusahaan
(Company Oriented).
a.
Menurut Henri Fayol
Semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama : Merencanakan, mengorganisasikan, menyusun Staf, mengarahkan, dan mengendalikan.
Semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama : Merencanakan, mengorganisasikan, menyusun Staf, mengarahkan, dan mengendalikan.
b.
Menurut Mintzberg
Semua manajer menjalankan semua peranan, namun orientasinya berbeda menurut tingkatannya. Misalnya manajer berperan sebagai desisional yaitu sebagai entrepreneurial, dan mengatasi gangguan yang tidak diperkirakan, sementara menyerahkan pengalokasian sumberdaya dan negosiasi kepada para manajer di bawahnya.
Semua manajer menjalankan semua peranan, namun orientasinya berbeda menurut tingkatannya. Misalnya manajer berperan sebagai desisional yaitu sebagai entrepreneurial, dan mengatasi gangguan yang tidak diperkirakan, sementara menyerahkan pengalokasian sumberdaya dan negosiasi kepada para manajer di bawahnya.
c.
Agenda dan Jaringan
menurut Kotter.
John P.Kotter, dari Harvard beranggapan bahwa ekesekkutif mengatasi kesulitan pekerjaannya dengan strategis tiga langkah :
John P.Kotter, dari Harvard beranggapan bahwa ekesekkutif mengatasi kesulitan pekerjaannya dengan strategis tiga langkah :
1. Agenda,
yaitu tujuan yang ingin dicapai perusahaan.
Agenda jangka panjang, mengestimasi mengenai jenis produk yang seharusnya dijual perusahaan dalam waktu lima, sepuluh atau dua puluh tahun mendatang
Agenda jangka pendek, seperti pangsa pasar yang harus dicapai oleh produk tertentu yang sekarang ada.
Agenda jangka panjang, mengestimasi mengenai jenis produk yang seharusnya dijual perusahaan dalam waktu lima, sepuluh atau dua puluh tahun mendatang
Agenda jangka pendek, seperti pangsa pasar yang harus dicapai oleh produk tertentu yang sekarang ada.
2. Membuat
jaringan hubungan kooperatif diantara orang yang akan menjalankan agenda
tersebut yang anggota jaringannya di dalam ataupun di luar perusahaan.
3. Menetapkan
lingkungan dengan norma dan nilai yang benar sehingga anggota jaringan dapat
bekerja untuk mencapai yang telah dituliskan dalam agenda tersebut, seperti
kontak face to face dengan anggota jaringan sebanyak mungkin namun harus
menekankan pada jawabannya.
Kebutuhan Informasi Khusus bagi Eksekutif
Eksekutif memiliki tanggung jawab yang unik dan terlibat dalam proses berpikir
yang unik, mereka juga memiliki kebutuhan informasi yang unik. Ada 3 penelitian
mengenai penggunaan informasi oleh eksekutif:
a.
Penelitian Mintzberg;
orang pertama melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi
eksekutif. Ada 5 kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO – tugas administrasi (desk
work) 22%, panggilan telepon 6%, pertemuan tak terjadwal 10%, pertemuan
terjadwal 59%, dan kunjungan 3%.
b.
Penelitian Jones dan
McCleod; penelitian mengenai arus informasi masuk dari 5 eksekutif. Para
eksekutif tersebut mencakup CEO suatu rangkaian toko pengecer, CEO suatu bank,
presiden direktur suatu perusahaan asuransi, wakil presiden direktur keuangan,
dan wakil presiden direktur perpajakan. Ada tiga penemuan penelitian yang
paling menonjol :
1. Sebagian
besar informasi eksekutif berasal dari sumberdaya lingkungan, tetapi informasi
intern diberi nilai lebih tinggi.
2. Sebagian
besar informasi eksekutif berbentuk tertulis, tetapi informasi lisan diberi
nilai lebih tinggi.
3. Para
eksekutif mendapatkan sangat sedikit informasi langsung dari komputer.
c.
Penelitian Rockart dan
Treacy. Sukar untuk membedakan usaha pada sistem informasi eksekutif antara
penelitian Mintzberg dan penelitian 1980-an oleh John Rockart dan Michael
Treacy, keduanya dari MIT. Salah satu hasil penelitian mereka yang menyatakan
bahwa dari 16 perusahaan yang diamati satu dari 3 pejabat puncak – sangat
sering CEO – menggunakan sendiri komputer. Salah satu pendukung komputer yang
paling berdedikasi adalah Ben W. Heineman, CEO dari Northwest Industries.
Istilah Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pertama kali muncul dalam laporan
penelitian Rockart dan Treacy. Para peneliti tersebut menemukan:
1. Tujuan
sentral : eksekutif menggunakan informasi komputer terutama dalam perencanaan
dan pengendalian.
2. Inti
data bersama : database berisi informasi mengenai berbagai industri, pelanggan,
pesaing dan unit-unit bisnis dalam 3 periode waktu : masa lalu, kini, dan masa
depan.
3. Dua
metode penggunaan utama : eksekutif menggunakan EIS untuk mengakses status saat
ini dan memproyeksikan trend serta melakukan analisis pribadi atas data.
4. Organisasi
pendukung : para eksekutif dibantu oleh pelatih EIS dan sopir EIS. Pelatih EIS
adalah anggota staf eksekutif, jasa informasi atau organisasi konsultasi luar
yang menyediakan bantuan dalam memulai sistem. Sopir EIS adalah anggota staf
eksekutif yang mengoperasikan peralatan bagi eksekutif.
EIS Berdasarkan Komputer
Sistem Informasi Eksekutif atau EIS suatu system meliputi computer yang
menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
Model EIS
Konfigurasi
EIS berbasis computer meliputi satu Komputer personal (PC) secara interaktif
yang berfungsi sebagai executive workstation, dan penyimpanan sekunder
kebanyakan dalam bentuk hard disk yang menyimpan database eksekutif. Dalam
perusahaan besar PC tersebut dihubungkan dengan mainframe pada jaringan. Data
base eksekutif berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh
computer sentral perusahaan.
Eksekutif memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar yang telah diformat sebelumnya, atau untuk melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Sistem itu juga memungkinkan pemakai menggunakan system elektronik mail perusahaan dan dapat mengkases data dan informasi eksternal. Dalam beberapa kasus, personil pendukung EIS dapat memasukkan berita terbaru dan penjelasan informasi.
Dialog antara Eksekutif dan EIS
Eksekutif memasukkan instruksi ke dalam system melalui menu. Pemilihan menu dilakukan dengan mouse atau dengan menyentuh layar (touch screen) atau dengan tombol remote control, dan penggunaan keyboard dikurangi. Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk tabulasi, grafik atau narasi (yang menjelaskan grafik atau tabulasi).
Eksekutif memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar yang telah diformat sebelumnya, atau untuk melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Sistem itu juga memungkinkan pemakai menggunakan system elektronik mail perusahaan dan dapat mengkases data dan informasi eksternal. Dalam beberapa kasus, personil pendukung EIS dapat memasukkan berita terbaru dan penjelasan informasi.
Dialog antara Eksekutif dan EIS
Eksekutif memasukkan instruksi ke dalam system melalui menu. Pemilihan menu dilakukan dengan mouse atau dengan menyentuh layar (touch screen) atau dengan tombol remote control, dan penggunaan keyboard dikurangi. Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk tabulasi, grafik atau narasi (yang menjelaskan grafik atau tabulasi).
Drill Down
EIS
menyediakan tehnik yang menampilkan item yang dikehendaki dalam susunan hirarki
dari atas ke bawah yang dimulai dengan ringkasan kemudian ke item yang dipilih
secara lebih lengkap (mendapatkan penyebab pokok dari masalah yang ada).
Penyatuan Tiga Konsep Manajemen
Penyatuan Tiga Konsep Manajemen
Eksekutif
membangun EIS atas tiga konsep dasar manajemen yaitu :
1. Faktor
Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor) yaitu memonitor sejauh mana
perusahaan telah melakukan apa yang menjadi tujuannya, dan faktor-faktor
penentu keberhasilannya. Aktivitas CSF bervariasi tergantung dari
organisasinya, misalnya:
·
Industri kendaraan
bermotor, CSF nya adalah model jaringan dealer yang efisien, model pengendalian
biaya manufaktur yang ketat.
·
Industri asurasni
jiwa, CSF nya adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian
personil administrative, dan inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi.
2. Manajemen
Pengecualian (Management By Exception)
Tampilan layar yang digunakan oleh eksekutif sering menyertakan Management By Exception dengan cara membandingkan kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual. Software EIS dapat mengidentifikasi pengecualian-pengecualian secara otomatis dan dapat langsung menjadi perhatian eksekutif, contoh : layar multimedia yang menampilkan informasi dengan bar penyorot secara otomatis ditempatkan pada item yang mempunyai variance paling besar sebagai pengecualian.
Tampilan layar yang digunakan oleh eksekutif sering menyertakan Management By Exception dengan cara membandingkan kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual. Software EIS dapat mengidentifikasi pengecualian-pengecualian secara otomatis dan dapat langsung menjadi perhatian eksekutif, contoh : layar multimedia yang menampilkan informasi dengan bar penyorot secara otomatis ditempatkan pada item yang mempunyai variance paling besar sebagai pengecualian.
3. Peringkasan
Informasi (Information Compression)
EIS dapat digunakan sebagai alat untuk melihat keseluruhan pola tindakan yang ada dalam perusahaan.
Peran utama EIS adalah membuat sintesis atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya.
EIS dapat digunakan sebagai alat untuk melihat keseluruhan pola tindakan yang ada dalam perusahaan.
Peran utama EIS adalah membuat sintesis atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya.
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan EIS
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1.
Sponsor eksekutif yang
mengerti dan berkomitmen; eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO, harus
berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya.
2.
Sponsor operasi, kalau
sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal
wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai
dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3.
Staf jasa informasi
yang sesuai; tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara
eksekutif menggunakan sistem itu.
4.
Teknologi informasi
yang sesuai; H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5.
Manajemen data; data
harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam
sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down – dengan bertanya kepada manajer
data atau keduanya.
6.
Kaitan yang jelas
dengan tujuan bisnis; EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah
spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7.
Manajemen atas
penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk
mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tanggal tersebut,
kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8.
Manajemen atas
penyebaran dan evolusi sistem; jika manajemen tingkat atas mulai menerima
informasi dari EIS, manajer tingkat bawah ingin menerima output yang sama.
Trend EIS di Masa Depan
1.
Penggunaan EIS di
perusahaan besar akan menjadi umum.
2.
Terdapat kebutuhan
akan perangkat lunak EIS khusus berharga murah.
3.
SIM dan DSS masa depan
akan tampak seperti EIS masa kini.
4.
Eksekutif akan menjaga
komputer dalam perspektif.
Kesimpulan
Eksekutif merupakan manajer tingkat atas yang berpengaruh kuat pada kegiatan
dan arah organisasi. Eksekutif lebih peduli dengan cara membuat jaringanya
bekerja mencapai agenda itu daripada dengan keputusan spesifik. Eksekutif
menggunakan instuisi maupun analis rasional dalam memecahkan masalah,
menerapkan instuisi pada tiap langkah dengan urutan yang sama.
Saran
Saran-saran untuk Memperbaiki Sistem Informasi Eksekutif, eksekutif harus
mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan peran komputer dalam sistem
informasi mereka. Ada 5 langkah yang bisa dilakukan :
1.
Mencatat
transaksi-transaksi informasi yang masuk: data dapat dimasukkan dalam database
dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap
pertanyaan.
2.
Merangsang
sumber-sumber yang bernilai tinggi: dengan teridentifikasinya sumber-sumber
bernilai tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi
sumber-sumber tersebut.
3.
Memanfaatkan peluang:
jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus meraihnya.
4.
Menyesuaikan sistem
pada perorangan: sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap eksekutif memiliki
gaya pengumpulan informasi yang unik.
5.
Memanfaatkan teknologi
: Eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem informasi mereka dan
akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.
Komentar
Posting Komentar