( KEL 2 ) RESUME SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
RESUME
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
(TUGAS
2)
Untuk memenuhi salah satu tugas Sistem
Informasi Manajemen
Dosen : Adi Wibowo Noor Fikri, S.Kom, MM
Disusun Oleh :
NAMA KELOMPOK 2 :
1. Agustina Hotmaria Pangaribuan (201510325250)
2. Anggi Noviana (201510325220)
3. Asri Putri D. Siahaan (201510325197)
4. Fitriyah (201510325196)
5. Joshua Filman (201510325213)
6. Liya Susilowati (201510325192)
7. Selvi Dwi Cahyani (201510325217)
KELAS : 4.A3
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya
2017
A.
Pengertian Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif
(SIE) adalah salah satu jenis manajemen sistem informasi untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan
pembuatan keputusan yang dibutuhkan eksekutif senior dengan menyediakan
kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam maupun dari luar yang
relevan dengan tujuan organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai bentuk
dari sistem pendukung keputusan (SPK). Sistem Informasi Eksekutif juga di definisikan
sebagai sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke
informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan
kebutuhannya.
Berikut Kemampuan Sistem
Informasi Eksekutif tersebut :
1. Memberikan dukungan
komunikasi elektronik
Dimana terdapat
jaringan komputer yang menghubungkan komuter server dengan komputer yang
digunakan oleh para eksekutif.
2. Mempunyai kemampuan
menganalisa data
Data yang ditampilkan
kepada para eksekutif berupa laporan dan grafik yang dijadikan sebagai alat
untuk membantu pengambilan keputusan kedepannya.
3. Mempunyai alat
pengorganisasian
Data yang ditampilkan
tidak semua data yang ada, tetapi data yang telah diorganisasi sesuai dengan
kebutuhan para eksekutif.
B.
Gambaran Umum Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) merupakan
software dashboard bagi para eksekutif dan pengambil keputusan di perguruan
tinggi dalam menjalankan roda organisasi. Modul ini menyediakan beragam
informasi eksekutif yang dapat dimanfaatkan oleh eksekutif dalam memonitor
perkembangan dan kualitas pengajaran, perkembangan prestasi mahasiswa, kondisi
keuangan organisasi hingga status perkembangan berbagai kegiatan penelitian
yang di lakukan perguruan tinggi.
Tujuan dari SIE adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin.
Tujuan dari SIE adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin.
C.
Karakteristik dan Sifat Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
1. Sesuaikan dengan pemakai eksekutif
perorangan. Mengekstrasi, menyaring, meringkas, dan menangkap data yang penting,
2. Memberikan akses status online,
analisa trend, pelaporan kekecualian, dan drill down (memungkinkan pemakai untuk
mengakses kerincian atau data yang mendukung yang berada di bawah yang
teringkas).
3.
Mengakses dan memadukan jangkauan
data internal dan eksternal bersifat luas.
4. Bersifat user friendly dan menggunakannya
hanya dibutuhkan keterampilan yang sedikit tanpa pelatihan.
5.
Digunakan secara langsung oleh
eksekutif tanpa intermediary (perantara).
6.
Menampilkan informasi grafik,
tabuler, tekstual.
D. Model Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Lingkungan
Ket :
Konfigurasi SIE berbasis komputer pada
dasarnya meliputi satu komputer personal. Dalam perusahaan PC dihubungkan
dengan mainframe. Komputer personel berfungsi sebagai eksekutif workstation.
Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder (hardisk) yang
menyimpan database eksekutif . database eksekutif data dan informasi yang telah
diproses sebelumnya telah diproses oleh komputer sentral. Eksekutif hanya
tinggal melakukan menu pilihan untuk melakukan proses. Sistem juga memungkinkan
pemakai menggunakan kontak pos elektronik untuk mengakses data dan informasi
dari lingkungan.
E. Faktor-faktor
Penentu Keberhasilan EIS ( Executive Information System )
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3
konsep dalam SIE yaitu factor-faktor penentu keberhasilan (critical success
factors), management by exception dan model mental.
a.
Critical Success
Factor (CSF)
Dengan EIS
memungkinkan eksekutif memantau seberapa baik perusahaan berjalan dalam hal
tujuan dan factor-faktor penentu keberhasilan. Faktor-faktor ini dalam setiap
perusahaaanberbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan
Contoh :
1. Industri kendaraan
bermotor, CSF yang diyakini : model, jaringan dealer yang efisien dan
pengendalian biaya manufaktur yang kuat.
2. Industri asuransi
jiwa, CSF yang diyakini : pengembangan personil manajemen agen, pengendalian
personil administrative dan inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi.
b.
Management By
Exception (MBE)
Diterapkan dengan cara
membandingkan kinerja anggaran dan pelaksanaan aktualnya. Perbandingan antara
kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat
langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan. Pie
Chart menyajikan komposisi kinerja actual , table menyajikan perbandingan
aktual terhadap anggaran. Software EIS dapat secara otomatis mengidentifikasi
‘exception’ agar diperhatikan eksekutif.
c.
Mental Models
Peran utama EIS adalah
membuat sari dari data dan informasi yang volumenya besar untuk meningkatkan
kegunaannya. Pengambilan sari inidisebut penempatan informasi (information
compression). Dimana menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.Model tersebut memungkinkan seseorang
membuat penilaian danperkiraaan untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu
diambil dan untuk mengembalikan pelaksanaannya.
F.
Keuntungan dan Kerugian penggunaan komponen
EIS
1. Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
tersebut:
·
Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan
pengalamannya dalam dunia komputer.
·
Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan
rangkuman perusahaan.
·
Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti.
·
Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.
·
Melakukan penyaringan data untuk manajemen.
·
Meningkatkan pemeriksaan keterangan.
·
Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal
dan eksternal yang bersifat luas.
2. Sedangkan
Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:
·
Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan
perhitungan kompleks.
·
Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih
untuk membuat implementasi.
·
Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk
mengaturnya.
·
Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi
bagi eksekutif senior.
·
Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk
membuat keterangannya.
G.
Komponen dari EIS
1. Perangkat
keras ( hardware )
Ketika membicarakan tentang perangkat keras komputer dalam lingkunagn EIS, kita harus fokus pada perangkat
keras yang dibutuhkan para eksekutif. Para eksekutif harus diutamakan dan
kebutuhannya harus ditentukan sebelum perangkat keras dapat dipilih.
2. Perangkat
lunak ( software )
Memilih perangkat lunak yang tepat sangat penting untuk EIS
yang efektif. Oleh karena itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka
mengintegrasikan data ke dalam satu sistem itu penting.
3. Pengguna
interface
EIS harus efisien untuk mengambil data yang relevan bagi para
pengambil keputusan, sehingga user interface sangat penting. Beberapa jenis
antarmuka dapat tersedia untuk struktur EIS, laporan terjadwal
pertanyaan/jawaban, menu didorong, perintah bahasa, bahasa alam, dan
input/output.
4. Telekomunikasi
Desentralisasi menjadi tren saat ini di perusahaan,
telekomunikasi akan memainkan peran penting dalam sistem informasi jaringan.
Transmisi data dari satu tempat ke yang lain telah menjadi penting untuk
membangun jaringan yang handal. Selain itu, telekomunikasi dalam EIS dapat
mempercepat kebutuhan atas akses ke data terdistribusi.
5. Aplikasi
EIS membantu eksekutif menemukan data yang sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan pengguna dan mempromosikan informasi berbasis wawasan
dan pemahaman. Tidak seperti presentasi sistem informasi manajemen tradisional,
EIS dapat membedakan antara data penting dan data yang jarang digunakan, dan
melacak berbagai kunci penting kegiatan untuk para eksekutif, baik yang sangat
membantu dalam mengevaluasi jika perusahaan adalah pertemuan tujuan perusahaan.
Setelah menyadari keuntungannya, orang telah menerapkan EIS di banyak wilayah,
terutama, manufaktur, pemasaran dan daerah keuangan.
6. Manufaktur
Manufaktur adalah transformasi bahan baku menjadi barang jadi
untuk dijual, atau proses menengah melibatkan produksi atau menyelesaikan semi
manufaktur. Ini adalah industri dengan cabang yang luas dan produksi sekunder.
Kontrol operasional manufaktur berfokus pada operasi sehari-hari, dan ide utama
dari proses ini adalah efektivitas dan efisiensi.
7. Pemasaran
Dalam sebuah organisasi, eksekutif pemasaran bertugas mengelola sumber-sumber pemasaran yang
tersedia untuk menciptakan masa depan yang lebih efektif. Untuk ini, mereka
perlu membuat penilaian tentang risiko dan ketidakpastian proyek dan dampaknya
pada perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk membantu
eksekutif pemasaran dalam membuat keputusan pemasaran yang efektif, EIS dapat
diterapkan. EIS menyediakan prediksi penjualan, yang dapat memungkinkan para
pemimpin pasar untuk membandingkan penjualan dengan penjualan masa lalu. EIS
juga menawarkan pendekatan harga produk, yang ditemukan dalam analisis usaha.
Eksekutif pasar dapat mengevaluasi harga yang terkait dengan persaingan dengan
hubungan kualitas produk dengan harga yang dikenakan. Singkatnya, paket
perangkat lunak EIS memungkinkan eksekutif pemasaran untuk memanipulasi data
dengan mencari tren, melakukan audit terhadap data penjualan dan menghitung
total, rata-rata, perubahan, varians, atau rasio.
8. Keuangan
Analisis keuangan adalah salah satu langkah yang paling penting untuk
perusahaan sekarang. Eksekutif perlu menggunakan rasio keuangan dan analisis
arus kas untuk memperkirakan tren dan membuat keputusan investasi modal. EIS
mengintegrasikan perencanaan atau anggaran dengan kontrol pelaporan kinerja,
dan hal ini dapat sangat membantu untuk membiayai eksekutif. EIS fokus pada
kinerja akuntabilitas keuangan, dan mengakui pentingnya biaya standar dan
penganggaran fleksibel dalam mengembangkan kualitas informasi disediakan untuk
semua tingkat eksekutif.
H.
Contoh Penggunaan Sistem
Informasi Eksekutif dalam perusahaan
Untuk Contoh penggunaan Sistem Informasi
Eksekutif pada perusahaan, disini kami mengambil contoh Museum House of
Sampoerna milik PT. Sampoerna Tbk. yang terletak di Jl. Taman
Sampoerna 6, Pabean Cantikan, Surabaya. Didalam museum tersebut ada banyak
sekali tempat-tempat seperti warung tempo dulu yang konon dahulu menjadi tempat
penjualan roko Sampoerna, ada juga mesin pengolah tembakau, dan yang sangat
memukau adalah monitor Touch Screen(layar sentuh), ini diperuntukkan bagi
pengunjung yang tahu secara detail tentang sejarah Sampoerna, dengan menyentuh
layar kita sudah bisa menikmati cerita tentang sejarah berdirinya Sampoerna.
Monitor touch screen ini adalah salah satu contoh penerapan Sistem Informasi
Eksekutif dengan Zero Tutorial(tanpa tutorial), jadi seseorang tidak perlu
belajar mengoperasikan monitor tersebut.
Alasan perusahaan memakai sistem ini
dikarenakan mereka percaya, dengan sistem ini perusahaannya akan semakin
maju dengan pesat karena ada suatu sistem yang mampu memberikan informasi yang
tepat, cepat, akurat, dan juga para petinggi gampang untuk menganalisa dan
mengambil keputusan untuk kemajuan perusahaannya.
I.
Kesimpulan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang
sangat penting dalam perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem
Informasi Eksekutif (SIE) merupakan sistem terkomputerisasi yang
memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang
relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
J.
Saran
Saran dari kelompok dua yaitu Dalam sistem informasi
komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa
mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi yang bersifat umum
maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus ada sistem pengamanan
data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau data-data yang
bersifat rahasia tersebut agar setiap orang yang mengakses tidak sekedar akses
informasi yang sembarangan, kemudian diperlukan adanya penggolongan informasi
yang dipisahkan baik informasi umum maupun khusus agar tidak di sembarangan di
akses.
Komentar
Posting Komentar