Sistem Informasi Eksekutif
Mata kuliah : Sistem informasi manajemen
Dosen
: Adi Wibowo Noor Fikri, s.Kom, MM.
Nama
kelompok:
- Bagus
Ramadhan (201510325-209)
- Charis
maulanaibrahim (201510325-208)
- Gunawan
Arthajadi (201510325-218)
- Sigit
purnomo (201510325-233)
- Nur
azizah
(201510325-248)
SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF (EIS)
Sistem
informasi manajemen muncul dengan punlikasi yang luas pada tahun 1960an. SIM
ada yang memandang sebagai sentral, namun pada prakteknya SIM merupakan
perkembangan atau perluasan dari sistem pelaporan untuk manajer tingkat bawah.
Dalam tahun 1970an Sistem penunjang keputusan (DSS) telah memberikan bantuan
untuk tugas pembuatan keputusan spesifik. DSS bisa digunakan oleh personel di
organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh personel di
organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh staff dan
manajer menengah dan bawah.
Karena
beberapa alasan dukungan yang diberikan DSS kepada eksekutif hanyalah sedikit,
maka dalam pengembangannya muncullah Sistem Informasi Eksekutif (EIS) atau
Sistem Penunjang Eksekutif (ESS).
Pengertian
Sistem Informasi Eksekutif(EIS) Suatu bagian yang menyediakan informasi
bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu :
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu :
a.Faktor penentu keberhasilan (critcalsuccesfactor) Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
b.Management
By Exception (MBE) Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja
actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk
menyelesaikan setiap permasalahan.
c.
Model Mental Peran utama EIS adalah membuat sari dari data dan informasi
yang volumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini
disebut penempatan informasi (information compression). Dimana menghasilkan
suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. Model tersebut
memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraaan untuk memahami,
memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengembalikan pelaksanaannya.
EIS
didefinisikan sebagai: Sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses
yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor
keberhasilan kebutuhannya.
Kebanyakan
EIS menunjukkan:
1.
Sesuaikan dengan pemakai eksekutif perorangan
2.
Mengekstraksi, menyaring, meringkas dan menangkap data yang penting
3.
Memberikan akses status online, analisa trend, pelaporan kekecualian dan drill
down (yaitu memungkinkan pemakai untuk mengakses kerincian atau data yang
mendukung yang berada di bawah data yang teringkas)
4.
Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat
luas
5.
Bersifat user-friendly dang menggunakannya hanya dibutuhkan ketrampilan yang
sedikit tanpa pelatihan
6.
Digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa intermediary (perantara)
7.
Menampilkan informasi grafik, tabuler dan/atau tekstual
Sedangkan
Sistem Penunjang Eksekutif (ESS) biasanya mengacu pada sistem yang memiliki set
kemampuan yang lebih dari EIS. EIS mempunyai konotasi yang memberikan
informasi, sedangkan istilah ESS berkonotasi memberikan kemampuan dukungan yang
lain selain memberikn informasi.
Selain
kemampuan yang ada pada EIS, dalam ESS mempunyai kemampuan tambahan
diantaranya:
1.
Memberikan dukungan kepada komunikasi elektronik (mis:Email, computer
conferencing, dan word proccesing)
2.
Mempunyai kemampuan analisa data
3.
Mempunyai alat pengorganisasian
Kemampuan
tambahan tersebut biasanya berada sebagai pilihan atau option pada menu utama. EIS
timbul akibat adanya kegagalan dalam memberikan dukungan komputer terhadap
eksekutif. Hal tsb disebabkan antara lain:
1.
Para eksekutif yang tidak mengikuti perkembangan komputer, sehingga kesulitan
dalam menggunakan komputer.
2.
Senior eksekutif yang mempunyai waktu yang padat, sehigga tidak mau menggunakan
sistem yang memerlukan pelatihan terlebih dahulu.
3.
Kesulitan dalam memahami sifat yang menginginkan sistem yang digunakan harus
lebih responsif dari pada manusia atau personel staffnya.
Dari
beberapa hal tersebut di atas, maka EIS sebaiknya:
1.
Dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior
2.
Harus dibuat/dikembangkan oleh personil yang mempunyai ketrampilan bisnis
maupun teknis
3.
Harus mudah digunakan, sehingga bisa dianggap bersifat intuitif (mudah
dimengerti)
Pengembangan
EIS dapat terjadi akibat:
1.
Tekanan eksternal, yang berasal dari lingkungan diluar perusahaan dan bisa
meliputi gejolak lingkungan (bahan mentah, dll), persaingan yang meningkat
serta semakin ketatnya peraturan pemerintah.
2.
Tekanan internal meliputi adanya kebutuhan akan informasi baru, lebih baik dan
lebih tepat waktu, adanya keharusan untuk mengelola organisasi yang semakin
kompleks dan sulit untuk dijalankan serta adanya kebutuhan akan sistem
pelaporan yang lebih efisien.
Faktor-faktor
penentu keberhasilan penerapan EIS :
a.
sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak (CEO)
harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong penerapan EIS
diperusahaan
b. Sponsor
Operasi Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas
dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja
sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan
c. staf
jasa informasi yang sesuai harus tersedia spesialis informasi yang tidak
hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan
system tersebut.
d. Teknologi
Informasi yang sesuai Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai
dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
e. Manajemen
data Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan
sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f.
Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis Sebagian besar EIS yang dirancang
digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis
g.
Manajemen atas penolakan organisasi Jika eksekutif menolak menggunakan
EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah
yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
h.
Manajemen atas penyebaran dan evolusi system jika manajer tingakat atas mulai
menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi
yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum
manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali .
Komentar
Posting Komentar